Jumat, 16 Juni 2017

WAWANCARA

Narasumber                 : Nevvy Yurianti S.Pd
Tempat/tanggal            : SMAN 1 Sabang / 10 Juni 2017
Wawancara via             : Telfon
Tema                            : Inovasi Pendidikan Matematika
Hasil wawancara          :

1.      Bagaimana pembelajaran matematika dikelas? Apa yang ibu lakukan agar pembelajaran matematika bermakna dikelas?

Ø    Di SMA1 sabang ini anak-anak cukup tertarik dan aktif dalam pembelajaran Matematika dikelas, mereka terlihat berantusias dalam pembelajaran matematika walaupun ada beberapa siswa yang masih pasif dalam proses pembelajaran. Yang saya lakukan agar pembelajaran matematika bermakna dikelas yaitu membuat suasana kelas menjadi hidup, tidak monoton, membuat mereka menyenangi matematika, dan menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi mereka bukan menjadikannya sebagai suatu hal yang menakutkan tentu saja untuk mewujudkan semua itu diperlukannya trik-trik khusus, dan berusaha menjadi guru yang disenangi oleh siswa.

2.    Adakah upaya atau trik-trik khusus yang ibu lakukan agar pembelajaran matematika berhasil?

Ø    Dalam pembelajaran matematika saya mengajarkan materi secara sederhana dan mudah dimengerti oleh siswa, ,selain itu saya juga mengadakan yang namanya kelompok belajar matematika, ini bertujuan agar mereka bisa saling berdiskusi dalam pembelajaran matematika karena terkadang anak-anak malu atau takut untuk bertanya kepada guru, mereka lebih berani untuk bertanya kepada teman-temannya yang lebih paham sehingga mereka pun bisa menjadi paham, saya rasa hal ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningatkan kemampuan komunikasi siswa  serta mereka bisa lebih akrab antara satu sama lainnya. Dan juga sesekali memberikan pujian-pujian kecil serta menjadikan siswa yang berhasil sebagai contoh untuk memberikan motivasi lebih bagi siswa untuk belajar .

3.  Bagaimana cara ibu agar pembelajaran matematika tidak monoton dan tidak membosankan?

Ø    Cara yang dilakukan agar pembelajaran matematika tidak monoton dan membosankan yaitu kita menggunakan strategi yang berbeda dari yang biasanya, seperti menggunakan media yang cocok dalam materi pembelajaran, tujuan dari penggunaan media sendiri adalah agar siswa dapat menyerap pelajaran yang di ajarkan secara aktual tanpa merasa jenuh serta ikut bereksperimen, kita jangan hanya berpatokan pada buku saja tetapi kita juga bisa mengaitkan materi pembelajaran matematika ini dengan kehidupan sehari-hari agar anak-anak ikut aktif dalam menyampaikan pendapatnya dan mereka juga tau fungsi matematika itu dalam kehidupan sehari-hari dan kita harus memperhatikan suasana yang ada dikelas,misalnya jika kita melihat anak-anak sudah mulai jenuh dalam belajar maka kita lakukan sedikit intermezo misalnya senam sehat atau bercerita tentang fenomena yang terjadi sekarang dan melakukan kegiatan belajar-mengajar di OUTDOOR, dengan manfaatkan lokasi yang ada.

4.     Menurut ibu bagaimana dengan perubahan kurikulum dari KTSP menjadi K.13 ? adakah dampak yang signifikan antara kedua kurikulum tersebut?

Ø    Menurut saya perubahan kurikulum dari KTSP menjadi K13 itu bagus, karena pada kurikulum sekarang sudah mencakup seluruh aspek baik kognitif dan afektif, pada K13 juga lebih memperhatikan pada aspek afektif karena sikap anak memang harus selalu kita perhatikan baik akhlaknya maupun ke aktivannya dikelas sedangkan pada KTSP lebih menekankan pada kognitif tapi bukan berarti aspek sikapnya tidak diperhatikan. Dampak yang dirasakan tidak terlalu signifikan karena SMA 1 Sabang ini awalnya juga sudah mengajarkan tentang sikap atau akhlak yang baik maka dari itu ketika terjadi perubahan kurikulum kami sudah siap menerimanya.

5.     Inovasi pembelajaran matematika seperti  apa yang ibu harapkan sekarang ?

Ø    Saya berharap pembelajaran matematika sekarang lebih menggunakan metode-metode yang menyenangkan agar matematika tidak lagi ditakuti oleh peserta didik dan saya berharap guru-guru yang akan mengajar dibidang matematika menjadi guru yang professional dan bisa bekerja dengan baik dalam mengajar matematika.

6.    Apa yang guru matematika butuhkan agar pembelajaran matematika kedepannya menjadi lebih baik?

Ø    Yang diperlukan ialah mengembangkan Kreativitas guru, kreativitas guru juga amat penting untuk mengembangkan model- model pembelajaran yang secara umum cocok dengan kelas yang diajarkan termasuk sarana dan prasarananya. Untuk itu, perlu adanya suatu pembelajaran yang membiasakan siswa tidak hanya menerima pengetahuan, tetapi mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya, sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Jika pemahaman siswa bertambah maka proses pembelajaran akan lebih baik dan hasil belajar siswa juga akan semakin meningkat.

7.    Apa saja yang telah ibu temukan selama pembelajaran matematika ditinjau dari segi positifnya?

Ø    Dari segi saya pribadi saya lebih bersyukur karna ilmu yang saya punya dapat saya berikan kepada siswa dan saya dapat mengembangkan ilmu-ilmu yang saya punya. Saya dapat mempelajari metode-metode pembelajaran yang baru agar peserta didik dapat lebih memahami apa yang saya ajarkan, Serta menjadikan saya pribadi yang sabar, dapat mengatur waktu dan selalu memiliki pikiran yang positif.

8.     Sebagai mahasiswa kira-kira apa yg perlu kami tingkatkan untuk menjadi seorang guru yang professional?

Ø    Kalian harus giat mempelajari materi-materi yang akan diajarkan jangan sampai pada saat proses pembelajaran kalian tersendat karena tidak mengetahui materi, selain itu kalian juga harus mengikuti perkembangan-perkembangan terkini tentang materi yang akan diajarkan, mengetahui perkembangan terbaru tentang ilmu yang diajarkan akan meningkatkan dan memperdalam pemahaman guru tentang ilmu tersebut. Pengetahuan yang terbaru juga akan menghindarkan guru dari penjelasan yang salah kepada murid. jika ingin menjadi guru yang profesional perlu untuk mempelajari metode-metode pembelajaran yang efektif dan menerapkannya di dalam kelas atau dalam situasi lain saat mengajar kepada murid-murid. Guru yang baik ialah guru yang tau tentang karakteristik murid-muridnya dan memperhatikan akhlak dari murid-muridnya, memperhatikan tidak hanya mengawasi tetapi juga mendidikkan akhlak terpuji dan membetulkan jika terdapat akhlak tidak terpuji karena kita tidak hanya mengajarkan mereka dari segi aspek materi umum saja tapi juga tentang moral mereka agar mereka menjadi penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Ø     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar